Dalam ceramahnya, Khoiril Anam banyak menyinggung persoalan moral atau akhlak yang senantiasa perlu dijaga dengan baik, misalnya menjaga lisan dan perbuatan. "Biar itu orang terkenal, punya pengaruh, punya jabatan, pengikutnya banyak kalau akhlaknya rusak dan tidak baik, maka bisa jatuh harga dirinya. Nilai harga dirinya tak ada sama sekali di mata masyarakat. Benar-benar jatuh tak ada nilainya. Orang sudah gak percaya lagi. Ya, ibaratnya aspal di jalan yang dilewati kendaraan," kata Khoiril memberikan ilustrasi.
Karena itu, kata ustad muda dari kalangan NU ini, betapa pentingnya menjaga prilaku, ---betapa tingginya nilai akhlak yang harus dijaga bagi setiap individu manusia, baik berhubungan dengan lingkungan keluarga, orang tua, para guru, tetangga dan masyarakat luas. Khoiril lantas mengutip beberapa ayat Alquran dan hadist sahih yang berkaitan dengan masalah moral atau akhlak sebagaimana yang dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang menjadi suri tauladan yang sangat mulia akhlaknya bagi para umatnya.
"Ilmunya tinggi tapi gak punya adab yang baik ya percuma saja gak ada artinya. Sebagaimana yang dicontohkan Baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW memiliki akhlak yang sangat mulia. Contoh suri tauladan yang sangat baik untuk umatnya," tutur Khoiril. Selain soal akhlak, Khoiril juga mengajak para jamaah Masjid As Shiddiq agar tidak lupa sering mendoakan kedua orang tua yang sudah wafat, para guru dan ulama.
"Mendoakan orang tua kita yang sudah wafat itu sangat penting, juga guru-guru dan ulama yang sudah wafat. Setiap selesai salat kita kirimi doa surat alfateha," ajaknya. "Jangan cuma senang ziarah ke makam-makam wali, wali limo, tuju atau sembilan, tapi mendoakan orang tua kandungnya sendiri saja lupa. Apalagi ziarah ke makamnya untuk mendoakan gak pernah. Lha ini yang keliru, mestinya mendoakan orang tuanya dulu," sindir Khoiril yang mendapat perhatian serius jamaah masjid ini.
Pihaknya juga menyebutkan, amal sedekah bisa mendatangkan pahala yang besar dari ALLAH SWT. Sebelum ditutup, Khoiril memberikan kesempatan kepada jamaah untuk bertanya mengenai niat ibadah puasa di bulan suci Ramadan yang segera tiba. Untuk diketahui, Khoiril Anam selain mengisi rutin cerama di Masjid As Shiddiq, juga mengisi jadwal di masjid lingkungan Kantor Pemda Jombang, Khotib Jumat di Masjid Al Ikhlas Perumda, mengisi cerama di studio Radio FM Jombang Raya maupun tempat-tempat lainnya. Salah seorang jamaah rutin Masjid As Shiddiq bernama Sabil menuturkan, KH Khoiril Anam mengisi jadwal di Masjid As Shiddiq ini sudah berjalan sekira 3 tahun. "Ya, kira-kira sudah ada tiga tahun ini," tutur Sabil yang tinggalnya tak jauh dari masjid tersebut. Masjid As Shiddiq ini memang lokasinya cukup strategis sekali di sudut jalan pertigaan yang setiap harinya padat dilalui kendaraan, sehingga sering menjadi tempat transit sejumlah pengendara untuk menunaikan ibadah salat. Wartawan media ini juga sering memanfaatkan masjid yang baik ini untuk transit menunaikan salat. Masjid yang dulunya masih bangunan sederhana ini memiliki kenangan tersendiri di masa anak-anak lalu. Masjid ini boleh dibilang banyak dijadikan kegiatan ibadah dan dakwah, seperti yang dilakukan sejumlah pengurus elit NU di Kota Santri Jombang untuk menggelar program pengajian istighotsah dan sebagainya. (gus)
foto : agus pamuji
teks foto : KH Khoiril Anam dalam ceramanya di Masjid As Shiddiq
yang banyak jamaahnya ini menekankan betapa pentingnya menjaga akhlak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar