Pasien Kesurupan Diruqyah, Tiba-tiba Lancar Baca Surat Yasin
JOMBANG,
KABARJATIM.CO.ID - Betapa pentingnya menjaga tubuh agar tetap sehat
segar bugar, termasuk kesehatan jiwa, sehingga diharapkan aktivitas
kehidupan sehari-hari manusia dapat berjalan normal. Nah, pengobatan
alternatif selain medis seperti bekam, fasdhu, gurah, ruqyah dan
sejenisnya merupakan pengobatan syar'i yang pernah dilakukan sejak di
zaman nabi merupakan salah satu solusi terbaik agar kesehatan jiwa raga
manusia tetap terjaga.
"Orang kaya raya apakah jadi jaminan hidupnya bisa bahagia. Misalnya
soal kesehatan, apakah orang kaya itu bisa membeli kesehatan. Ketika
jatuh sakit, berapapun uang banyak habis dipakai untuk biaya berobat
supaya sembuh. Karena itu, kesehatan tak bisa dibeli dengan uang. Jadi,
kita harus banyak bersyukur diberikan kesehatan oleh Allah SWT," tutur
Ardiansyah SH - ketua PK Jami'iyah Tabib Aswaja (JTA) Kabupaten Jombang,
Jatim, dalam pandangannya soal kesehatan di acara pengenalan terapi
syar'i non medis untuk mengatasi keluhan kesehatan di kediaman Ustad
Riduwan, Desa Keras Kecamatan Diwek, Minggu (3/11/2024).
Ardiansyah yang akrab disapa Ardi ini melanjutkan, pihaknya bersama tim
trainer pengobatan syar'i hadir di Kota Jombang ini untuk memberikan
layanan kesehatan alternatif selain medis kepada masyarakat Jombang,
yaitu berupa bekam, fasdhu, gurah, ruqyah, totok dan pijat urat. Untuk
memperluas jaringannya di wilayah Jombang ini, kata pengacara muda ini,
tim trainer yang beranggotakan 11 orang ini membentuk wadah baru
dinamakan PK Jami'iyah Tabib Aswaja (JTA) Cabang Jombang yang merupakan
kepanjangan tangan Yayasan JTA Pusat dan Provinsi Jatim untuk memudahkan
layanan informasi kesehatan non medis bila di Jombang ada pasien yang
membutuhkan tenaganya.
Tim trainer JTA ini dipimpin KH Subur Diaul Haq dibantu Seksi Dakwah PK
JTA Ust Firman SPd MPd serta Seksi Humas PK JTA Ust Kasiadi.
"Tim
trainer kami ini sudah berpengalaman nangani keluhan penyakit dengan
cara bekam, fasdhu, ruqyah, pijat urat dan sejenisnya," kata Ardi
pengasuh Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati, Desa Wates Kecamatan
Tembelang Kabupaten Jombang ini.
KH Subur Diaul Haq menambahkan, dibentuknya wadah baru PK JTA Kabupaten
Jombang ini sebagai upaya untuk menjawab kebutuhan masyarakat tentang
masalah kesehatan. "Nantinya kalau JTA di Jombang ini sudah berkembang
bisa bekerja sama dengan ormas-ormas Islam, rumah sakit dan lembaga
instansi lainnya. Yayasan JTA kami ini berbadan hukum dan
bersertifikat," tandas KH Subur.
Sementara
itu, ketika testimoni pengalaman pengobatan alternatif, Ust Firman
punya cerita menarik saat mengobati pasien yang kesurupan. Pasalnya,
pasien yang kesurupan itu saat diruqyah dengan dibacakan Surat Yasin
(Alquran, Red) bukannya sembuh atau sadar, malah pasiennya juga
sama-sama baca Surat Yasin dengan lancar. "Padahal pasien ini tadinya
gak bisa apa-apa, saya jadi panik kok tiba-tiba baca Surat Yasin, sambil
nantang suruh baca surat-surat lainnya. Jadi, jin itu pintar punya guru
juga. Tapi gak lama kemudian pasien yang saya ruqyah itu sadar," tutur
Firman keheranan dengan tertawa.
H
Kartijo SH salah satu penasehat hukum PK JTA Kabupaten Jombang
memberikan apresiasi yang tinggi dibentuknya wadah baru JTA di Jombang
ini dengan tujuan utama berdakwah melalui metode pengobatan syar'i.
"Saya berikan apresiasi kepada tim trainer dan pengurusnya buka cabang
di Jombang. Saya yakin sekali pengobatan alternatif ini dibutuhkan warga
Jombang. Karena masih banyak orang awam yang belum kenal apa itu
ruqyah, bekam, fasdhu. Semoga hadirnya JTA di Jombang membawa banyak
manfaat," tutup mantan kades Diwek ini. (agus pamuji)
foto : Agus Pamuji
teks foto : PENGOBATAN : Anggota Tim Trainer JTA saat melakukan praktek pengobatan bekam dan pijat urat dengan menggunakan alat medis yang sudah terverifikasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar