Fokus Menyediakan Rumah Layak Huni untuk Berbagai Kalangan
JAKARTA, KABARINDONESIA.CO.ID
- Ketua MPR RI ke-16 Bambang Soesatyo mendukung langkah Presiden
Terpilih Prabowo Subianto yang akan menjadikan Kementerian Perumahan
Rakyat sebagai kementerian tersendiri, terpisah dari Kementerian
Pekerjaan Umum. Sehingga bisa fokus menyediakan rumah yang layak huni
bagi berbagai kalangan masyarakat, sekaligus menggerakkan sektor
perumahan sebagai penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan
demikian, pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan mencapai delapan
persen oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto, bukanlah hal yang
mustahil untuk dicapai.
Sebagaimana disampaikan Ketua Satgas Perumahan Prabowo, Hashim
Djojohadikusumo, bahwa pemerintahan Prabowo setiap tahunnya menargetkan
pembangunan 3 juta unit rumah. Terdiri dari 2 juta unit rumah di
pedesaan dengan melibatkan UMKM dalam konstruksi dan pembangunannya,
serta 1 juta unit apartemen di perkotaan dengan melibatkan berbagai
kalangan dunia usaha. Pembangunan sektor perumahan selama 35 tahun
terakhir, selalu memberi sumbangan besar bagi GDP (Gross Domestic
Product). Jika dimaksimalkan, bisa menyumbang hingga 20 persen GDP.
"Untuk
merealisasikan 3 juta unit rumah, pemerintah bisa melakukannya tanpa
memberatkan masyarakat. Misalnya melalui pemanfaatan sumber pendanaan
dari dana BPJS Ketenagakerjaan. Sesuai aturan, maksimal 30 persen atau
sekitar 138 triliun dari total JHT sebesar Rp 460 triliun dapat
digunakan untuk program perumahan pekerja. Cara lainnya yakni
pembentukan dana abadi perumahan rakyat, dengan cara dana Fasilitas
Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang mencapai Rp 25 triliun
diinvestasikan dengan skema dana abadi, sehingga jumlah pembangunan
rumah yang dibantu bisa meningkat," ujar Bamsoet dalam Future of
Indonesia Dialogue : Optimisme Dunia Usaha Dalam Bermitra dan
Menyongsong Pemerintahan Prabowo - Gibran, di Jakarta, Sabtu
(31/8/2024).
Hadir
antara lain, Ketua Satgas Perumahan Prabowo sekaligus Wakil Ketua Dewan
Pembina Partai Gerindra dan CEO Arsari Group Hashim Djojohadikusumo,
Menteri Investasi RI Rosan Roeslani, Wakil Menteri BUMN RI Kartika
Wirjoatmodo, Ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia
sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia dan CEO Bakrie and
Brothers Anindya Bakrie, Koordinator WKU III Kadin Indonesia Shinta
Kamdani serta 27 Ketua Kadin Daerah.
Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum, HAM
dan Keamanan ini menjelaskan, target pertumbuhan ekonomi nasional
mencapai 8 persen juga memiliki landasan yang kuat. Mengingat dalam dua
dekade terakhir saja, pendapatan per kapita Indonesia hampir mencapai
5.000 dolar AS, naik dari sekira 1.000 dolar AS. Lebih penting lagi,
dengan kepemimpinan dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto, diyakini
stabilitas politik dan kemitraan yang kuat antara dunia usaha dan
pemerintah akan tetap terjalin dengan baik. Sebagaimana telah terjalin
selama ini dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Keberlanjutan
dan penyempurnaan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo kepada
Presiden Prabowo Subianto merupakan kunci bagi kemajuan perekonomian
Indonesia. Khususnya pada peningkatan daya saing ekonomi nasional,
pembenahan regulasi, hingga pemberdayaan dunia usaha untuk menciptakan
ekosistem bisnis yang lebih sehat dan dinamis," jelas Bamsoet
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan
Kepala Badan Polhukam Kadin Indonesia ini menerangkan, dalam menyambut
pemerintahan Prabowo, dunia usaha juga harus mempersiapkan diri.
Mengingat Prabowo merupakan sosok yang dikenal dengan ketegasan dan
kecintaannya terhadap Indonesia. Merah-Putihnya sangat tegas dan tanpa
keraguan. Sehingga pelaku usaha swasta juga harus mengikutinya dengan
senantiasa mengedepankan kepentingan rakyat dalam setiap langkah usaha
yang dijalankan.
Merah Putih Prabowo tercermin dari berbagai program unggulannya. Selain 3
juta unit rumah, juga terdapat program Makan Bergizi Gratis (MBG),
hilirisasi mineral dan pangan, serta pengembangan infrastruktur. Khusus
untuk pangan, Presiden Terpilih Prabowo menargetkan mencetak 1 juta
hektare lahan sawah. Dunia usaha harus bisa memberikan kontribusi
maksimal, sehingga kita bukan hanya memiliki ketahanan pangan melainkan
juga kedaulatan pangan.
"Bagi
kawan-kawan Kadin yang akan menduduki posisi Menteri, juga harus
menyiapkan diri dengan baik. Keluarkan kebijakan yang pro rakyat, tegak
lurus dengan Merah Putih Prabowo. Jangan keluarkan kebijakan yang tidak
pro rakyat, seperti pajak yang berlipat-lipat, pajak yang berkali-kali
dikenakan. Kurangi impor berbagai kebutuhan pokok maupun impor berbagai
kebutuhan industri yang hanya memberikan keuntungan bagi
kelompok-kelompok orang dan ujungnya merugikan masyarakat secara
keseluruhan," pungkas Bamsoet. (*/kg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar