a. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2023 meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 5,03%, tumbuh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Tahun 2022 sebesar 4,43%
b. PDRB Banyuwangi juga mengalami peningkatan dari sebesar 93,27 Trilyun pada Tahun 2022 menjadi sebesar 101,29 Trilyun pada Tahun 2023
c. Pendapatan per kapita meningkat dari sebesar sebesar Rp 53,822 juta pada Tahun 2022 menjadi sebesar Rp 58,086 juta pada Tahun 2023.
d. Capaian pada sektor ekonomi ini ditunjang oleh berbagai inovasi seperti UMKM Naik Kelas, Teman Usaha Rakyat, Hari Belanja Cantik ke Pasar Tradisional dan UMKM, Kanggo Riko (Tahun 2021 = 640, Tahun 2022 = 1.118, Tahun 2023 = 1.780, Tahun 2024 = 1.890, Total 2021-2024 = 5.428), Homestay Naik Kelas (program peningkatan kualitas rumah tinggal dari sisi SDM, pelayanan, hingga sarana prasarana guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang menginap), Warung Naik Kelas (Wenak) (Penerima Tahun 2021 dari APBD = 300, CSR= 79;2), (Penerima Tahun 2022 dari APBD = 159, CSR = 25), (Penerima Tahun 2023 dari APBD = 578, CSR = 31), (Penerima Tahun 2024 dari APBD = 300, CSR = 78), pembatasan pasar modern, Banyuwangi Festival, Fish Market (transformasi kampung nelayan yang terkenal kumuh menjadi kawasan strategis untuk mengoptimalkan potensinya dengan mensinergikan dengan pariwisata), jemput bola perizinan serta berbagai inovasi lainnya.
e. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Banyuwangi dari tahun ke tahun terus membaik. Angka TPT Tahun 2021 sebesar 5,42% menurun menjadi 4,75% di Tahun 2023. Capaian TPT ini ditunjang oleh inovasi Jagoan Tani, Jagoan Bisnis, Jagoan Digital, Banyuwangi Ayo Kursus, Banyuwangi Job Fair serta berbagai inovasi lainnya.
f. Persentase Penduduk Miskin
• Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Banyuwangi terus menurun setiap tahunnya.
• Hanya di saat pandemi Covid-19 meningkat yaitu pada tahun 2020 dan 2021. Meskipun mengalami peningkatan, dengan berbagai intervensi program penangganan kemiskinan pada Tahun 2021 persentase kemiskinan Banyuwangi merupakan peningkatan terendah se-Jawa Timur hanya meningkat 0,01 %.
• Persentase kemiskinan Banyuwangi menurun kembali di tahun selanjutnya dari 7,51 % pada tahun 2022 menjadi 7,34 % pada tahun 2023. Tahun 2024 persentase penduduk miskin menurun menjadi 6,54% atau turun sebesar 0,80% (data Maret 2024).
• Berbagai program inovasi yang menunjang capaian ini di antaranya Rantang Kasih, Jempot Bola Rawat Warga, Banyuwangi Berbagi, Gancang Aron, Uang Saku Siswa Miskin, Siswa Asuh Sebaya, Bedah Rumah (tahun 2021 = 1.253 unit, tahun 2022 = 1.311 unit, tahun 2023 = 978 unit, tahun 2024 = 340 unit, Total 2021 - 2024 = 3.882 unit) serta berbagai inovasi lainnya.
g. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banyuwangi meningkat dari 73,15 pada tahun 2022 menjadi sebesar 73,79 pada Tahun 2023.
• Untuk Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Banyuwangi meningkat dari 7,66 tahun pada tahun 2022 menjadi 7,76 tahun pada tahun 2023. Harapan Lama Sekolah, meningkat dari 13,11 tahun pada tahun 2022 menjadi 13,12 tahun pada tahun 2023.
• Usia Harapan Hidup yang meningkat dari 73,67 tahun pada tahun 2022 menjadi 73,93 tahun pada tahun 2023.
• Pengeluaran perkapita Kabupaten Banyuwangi meningkat dari 12,32 juta rupiah pada tahun 2022 menjadi 12,82 juta rupiah pada tahun 2023.
• Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus berupaya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia dengan berbagai program dan inovasi, di antaranya melalui Banyuwangi Cerdas, AKSARA, Garda Ampuh, Banyuwangi Tanggap Stunting (Program perpaduan data dan teknologi untuk memonitor penanganan stunting secara realtime, balita stunting dan Ibu hamil berisiko tinggi dengan melibatkan berbagai stakeholder), Mall Orang Sehat, SAKINA serta berbagai inovasi lainnya
h. Gini Rasio Kabupaten Banyuwangi meningkat dari 0,329 pada tahun 2022 menjadi sebesar 0,351 pada tahun 2023. Hal ini dialami hampir mayoritas daerah di Jawa Timur. Setidaknya 27 Kabupaten/Kota di Jawa Timur meningkat indeks gininya, bahkan Provinsi Jawa Timur dan Nasional mengalami kenaikan indeks gini. Meskipun indeks gini Kabupaten Banyuwangi mengalami peningkatan, kinerja perekonomian Banyuwangi masih dalam kondisi baik. Dari peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan PDRB, peningkatan pendapatan per kapita.
i. Termasuk dalam pengendalian harga-harga komoditas agar daya beli masyarakat tetap terjaga melalui pengendalian inflasi.
• Inflasi Banyuwangi Year On Year (YOY) 2023 sebesar 2,15% yang berarti inflasi di Kabupaten Banyuwangi lebih rendah dari inflasi Provinsi Jawa Timur yang sebesar 2,92% maupun di tingkat Nasional yang sebesar 2,61%.
• Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus melakukan upaya dalam pengendalian inflasi. Hasilnya dapat dilihat dari capaian prestasi
penghargaan sebagai TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Kabupaten berkinerja terbaik wilayah Jawa-Bali. Penghargaan ini merupakan keempat kalinya yang diterima Banyuwangi secara berturut- turut sejak Tahun 2020 dalam pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuwangi.
j. Pembangunan infrastruktur terus digenjot, semuanya akan terus dilanjutkan dan dituntaskan dengan perbaikan dan pemerataan yang lebih luas.
Menuntaskan pembangunan jalan, termasuk jalan antar-desa dan antar-kecamatan. Kinerja Pembangunan Jalan : tahun 2021 sebanyak 976 titik jalan, tahun 2022 sebanyak 1.616 titik jalan, tahun 2023 sebanyak 1.965 titik jalan, tahun 2024 sebanyak 1.588 titik jalan
Kinerja Pembangunan Jembatan : Tahun 2021 sebanyak 35 jembatan tahun 2022 sebanyak 42 jembatan, tahun 2023 sebanyak 65 jembatan, tahun 2024 sebanyak 38 jembatan
Kinerja Pembangunan Irigasi : tahun 2021 sebanyak 805 titik jaringan irigasi sepanjang 145,8 km tahun 2022 sebanyak 737 titik jaringan irigasi sepanjang 131,7 km tahun 2023 sebanyak 582 titik jaringan irigasi sepanjang 153,9 km tahun 2024 sebanyak 485 titik jaringan irigasi sepanjang 95 km
Kinerja Pembangunan Air Bersih : tahun 2021 sebanyak 144 titik lokasi, tahun 2022 sebanyak 85 titik lokasi, tahun 2023 sebanyak 93 titik lokasi, tahun 2024 sebanyak 39 titik lokasi (data September 2024)
k. Pelayanan Publik
Terdapat 4 ekosistem pelayanan terintegrasi berbasis digital di Banyuwangi :
• Direct Services (Pelayanan Langsung), MPP, Pasar Pelayanan Publik, Kantor Desa
• Electronic Services, MPP Digital dan Smart Kampung
• Self Services, Pelayanan Mandiri di berbagai desa
• Mobile Services, Bunga Desa, Camping Embun
l. Dengan berbagai inovasi pelayanan publik yang diterapkan, Kabupaten Banyuwangi mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Pusat,
di antaranya :
• Nilai Indeks Reformasi Birokrasi dengan predikat “A” selama 2 tahun berturut-turut
• Indeks SPBE tertinggi nasional dengan skor sebesar 4,5
• Menjadi Kabupaten Terinovatif dalam Innovative Government Award selama 6 tahun berturut-turut
• Peringkat Pertama Pemerintah Daerah berkinerja tertinggi nasional dari hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD)
• Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD)
Tahun 2024 dari Presiden Joko Widodo pada acara Musrenbangnas Tahun 2024. Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) adalah apresiasi pemerintah pusat kepada Daerah atas proses perencanaan, pelaksanaan dan dampak yang dihasilkan dari berbagai program pembangunan.
m. Selain itu Indeks Kepuasan Masyarakat Kabupaten Banyuwangi juga terus meningkat dari 91,36% pada tahun 2022 menjadi 91,50 % pada tahun 2023
n. Untuk Pengelolaan Keuangan, Kabupaten Banyuwangi telah mengimplementasikan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) yang terintegrasi secara komprehensif, memastikan kelancaran proses perencanaan, penganggaran serta berbagai tahapan pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan. Dalam menunjang pengelolaan keuangan, Banyuwangi juga mempunyai aplikasi E-PAD, Sistem Manajemen Barang dan Aset Daerah untuk mempermudah dalam tata kelola pemerintahan.
• Untuk Transparansi Akuntabilitas, masyarakat dapat dengan mudah melihat secara realtime transparansi keuangan dan juga proses pencairan pelaksanaan kegiatan melalui website Pemkab Banyuwangi.
• Hasilnya Banyuwangi mendapatkan penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Predikat A dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi selama 8 tahun berturut-turut
• Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) murni dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) selama 11 tahun berturut-turut
o. IDM (Indeks Desa Membangun), Kabupaten Banyuwangi meningkat dari skor 0,8587 pada Tahun 2022 menjadi sebesar 0,8770 pada Tahun 2023.
• Tahun 2022, di Banyuwangi sudah tidak ada lagi Desa Berkembang, yang ada hanya desa Maju dan Mandiri. Serta Banyuwangi menempatkan desanya dalam jajaran 10 Desa Terbaik Nasional.
• Bahkan di tahun 2023 ini
Desa Mandiri di Kabupaten Banyuwangi mencapai 85,71% dari 189 desa di Banyuwangi. (*/kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar