Peringatan Proklamasi 17 Agustus Hybrid di IKN dan Istana Jakarta
JAKARTA, KABARINDONESIA.CO.ID
- Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang
Soesatyo memastikan Presiden Joko Widodo akan hadir dan menyampaikan
pidato laporan kinerja lembaga-lembaga negara dalam Sidang Tahunan MPR
RI Tahun 2024, di Gedung Nusantara MPR RI pada tanggal 16 Agustus 2024
dan Perayaan HUT ke-79 RI secara hybrid di IKN dipimpin Presiden Jokowi
didampingi Presiden terpilih Prabowo.
Sementara
pada saat yang sama Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Wakil Presiden
terpilih Gibran Rakabuming Raka melaksanakannya di Istana Jakarta.
Sidang Tahunan MPR tahun ini adalah Sidang Tahunan MPR yang terakhir
bagi MPR masa jabatan 2019 - 2024.
"Sidang Tahunan MPR merupakan forum untuk menegakkan kedaulatan rakyat,
membangun komunikasi, sekaligus wahana untuk menumbuhkan kepercayaan
masyarakat, melalui penyampaian laporan kinerja pelaksanaan wewenang dan
tugas masing-masing lembaga negara," ujar Bamsoet usai melakukan Rapat
Konsultasi antara Pimpinan MPR RI dengan Presiden Joko Widodo, di Istana
Negara, Jakarta, Jumat (28/6/2024).
Turut
hadir Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Ahmad Muzani, Jazilul Fawaid,
Sjarifuddin Hasan, Yandri Susanto, Hidayat Nur Wahid, Amir Uskara dan
Fadel Muhammad.
Hadir pula Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi
Tjahjanto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet
Pramono Anung.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM,
dan Keamanan ini menjelaskan, selain membahas persiapan Sidang Tahunan
MPR RI Tahun 2024, dibahas pula persiapan Peringatan Hari Konstitusi dan
Hari Lahir MPR RI. Peringatan Hari Konstitusi akan diselenggarakan pada
tanggal 18 Agustus 2024, di Gedung Nusantara IV dengan mengundang
presiden, wakil presiden, pimpinan lembaga negara, menteri kabinet dan
anggota MPR RI. Sedangkan Hari Lahir MPR akan diperingati secara
seremonial pada tanggal 29 Agustus 2024, dan dirayakan secara internal
oleh MPR tanggal 31 Agustus 2024.
"Peringatan
Hari Konstitusi merupakan rangkaian kesejarahan yang tidak terpisahkan
dengan Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni, dan Hari Kemerdekaan RI
tanggal 17 Agustus. Tanggal 18 Agustus adalah momentum yuridis
konstitusional atas kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di
tanggal yang sama, Bung Karno dan Bung Hatta dilantik sebagai Presiden
dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama," kata Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Hubungan Penegakan
Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia ini juga menyampaikan
kepada presiden bahwa pimpinan MPR melakukan kegiatan Silaturahmi
Kebangsaan untuk menyerap aspirasi dari para tokoh bangsa. Silaturahmi
Kebangsaan merupakan implementasi dari visi kelembagaan MPR sebagai
“rumah kebangsaan” yang mewadahi dan menjembatani berbagai arus
pemikiran.
"Beberapa
tokoh bangsa yang sudah ditemui Pimpinan MPR antara lain Presiden RI
ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno,
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI ke-11
Boediono, Ketua MPR RI ke-11 Amien Rais, Ketua MPR RI ke-14 Sidarto
Danusubroto, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai
Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar," papar Bamsoet.
Wakil
Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menguraikan,
dari rangkaian pertemuan Silaturahmi Kebangsaan yang telah
dilaksanakan, terdapat benang merah dari pandangan para tokoh bangsa
tersebut. Di mana setelah 26 tahun era Reformasi dijalani, ternyata
masih ada persoalan-persoalan kebangsaan yang harus disikapi bersama.
"Persoalan-persoalan
itu antara lain implementasi sistem demokrasi yang belum ideal serta
belum seimbangnya antara aspek prosedural dan substansial. Selain, masih
adanya celah dalam Konstitusi yang belum memberikan jalan keluar ketika
dihadapkan pada keadaan-keadaan yang luar biasa extra ordinary yang
berpotensi mengancam keutuhan bangsa dan negara," pungkas Bamsoet.
(*/kg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar