Membutuhkan Anggaran Besar, Lobi Kemenperin
"Masalah Pasar Legi memang sudah lama kita rencanakan relokasi. Kita sudah siapkan lahan baru yang nanti dibangun untuk menampung seluruh pedagang. Kalau kita perhatikan jam 3 petang pedagang sudah mulai berdatangan menempati di pinggir-pinggir jalan, sehingga arus kendaraan jadi terganggu. Kasihan sama pedagangnya, belum lagi kalau hujan. Jalanannya juga macet," kata Mundjidah saat memberikan sambutan dalam acara Forum Musrenbang di Aula Pendopo, Alun-alun Jombang yang dihadri para tamu pejabat, baru-baru ini.
Hanya saja, lanjut orang nomor satu di Kota Santri Jombang ini, untuk memindahkan seluruh pedagang tidak mudah, karena membutuhkan perencanaan yang matang, terutama dari segi anggaran yang cukup besar.
"Untuk merelokasi Pasar Legi butuh perencanaan yang matang, terutama menyangkut anggaran yang cukup besar. Kita butuh dukungan DPRD serta stakeholder lainnya," kata Mundjidah lagi.
Untuk mewujudkan pembangunan Pasar Legi yang lebih representatif, lanjut keluarga besar pendiri Ponpes Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang ini, pihaknya akan melobi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Pusat guna mendapatkan bantuan anggaran, selain itu juga dukungan dari Pemprov Jatim.
"Untuk membangun pasar legi memang butuh anggaran yang besar, karena itu nanti saya akan lobi ke Kementerian Perindustrian agar mendapat bantuan anggaran," tutupnya. (*)
Reporter : Agus Pamuji
Foto : Agus Pamuji
Teks Foto : Para pedagang Pasar Legi, yang menempati lapak-lapak di bahu jalan. Di jam-jam tertentu
kendaraan yang melewati Jalan Seroja ini jadi macet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar