"Saya masih ada rapat, pakai WA saja," tukas seorang pejabat teknis di lingkup Setkab Jombang melalui ponselnya.
Sebelumnya lagi media ini menghubungi lewat ponsel maupun pesan singkat WA untuk kepentingan yang sama, tetap saja belum berhasil. Kemudian media ini mencoba mendatangi langsung ke kantornya, di Kantor Sekretariat DPRD dan Kantor Bappeda, Rabu (1/3/2023) pagi. Saat di ruang tunggu Kantor Sekretariat DPRD media ini hanya ditemui pegawainya.
"Pak sekwan gak ada di kantor Pak. Beliau ikut diklatpim," kata August, pegawai pria Bagian Persidangan yang menerima media ini, lalu melanjutkan obrolan ringan di kursi ruang lobi.
Usai dari Kantor DPRD, kemudian melanjutkan ke Kantor Bappeda. Sayangnya lagi, saat media ini tiba di kantor Bappeda ingin menemui Kepala Bappeda Danang tak berhasil. "Pak Danang baru saja keluar kantor bawa mobil," kata seorang pegawai yang menjaga di depan pintu ruang masuk Kantor Bappeda.
Setelah itu, media ini minta dipertemukan dengan Kasubag Umum, Bappeda yang bernama Novi. Jawaban yang sama dari Novi mengatakan, Kepala Bappeda Danang sibuk rapat. "Pak Danangnya belakangan ini sibuk rapat Pak. Pak Danang juga baru pulang mendampingi Ibu Bupati dari Jakarta. Kalau ada keperluan penting sama beliau saja langsung Pak. Kalau tanya soal surat proposal sama Pak Danang saja, bukan ke saya," kata Novi ramah.
Menanggapi hal ini, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jombang, Sutono mengatakan, sederhana saja bila memang pejabatnya belum bisa dikonfirmasi. "Kalau saya sih sederhana saja. Apabila memang belum bisa dikonfirmasi ya tulis saja belum bisa dikonfirmasi karena apa," kata Sutono enteng.
Lain lagi pandangan dari salah seorang pengacara muda yang sudah punya nama di Kota Santri ini, bernama Zainal Fanani SH. "Menurut pendapat saya, wartawan itu merupakan profesi," kata Fanani yang buka kantor praktek di dekat kampus Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang ini.
Lebih jauh pihaknya mengatakan, selalu ada saja hal yang tak terduga ketika menguber narasumber berita di lapangan. Mengapa? Karena narasumber informasi terdiri atas bermacam orang yang berbeda karakternya. "Namanya juga manusia, pasti akan berbeda-beda sifat dan kelakuannya. Ada yang pendiam, tak sedikit yang ceria, lainnya banyak ngomong, sebagian lagi tertutup. Ada yang bersahabat, akrab, ramah dan kooperatif," sebut Fanani.
Dikatakannya lagi, tak terbilang pula yang memasang tampang jaim alias jaga imej sehingga sulit mengeluarkan statemen. "Pokoknya, bermacam-macamlah tingkah polah narasumber saat didekati awak media," tandasnya.
Untuk diketahui, sejak empat bulan ini, awak media kabarjatim.co.id Biro Jombang melakukan kunjungan kerja jurnalistik ke sejumlah pejabat stakeholder di kantor-kantor instansi terkait dalam rangka mengenalkan keberadaan media siber ini yang resmi membuka jaringan di Kabupaten Jombang, di antaranya audensi ke Polres Jombang, Kodim, DPRD, Diskominfo, Bappeda, Kantor Kemenag, Dinas Pendidikan, KPU dan Bawaslu. Salah seorang wartawan media online di Jombang yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, di Jombang ini banyak kasus dugaan korupsi. Pihaknya juga menyayangkan untuk menemui pejabatnya tak mudah. "Biasa Pak, saya saja mau ketemu juga sulit, alasannya selalu sibuk, rapat. Ada juga yang alasan ke luar kota," tuturnya seraya memberikan data dugaan kasus korupsi yang melibatkan oknum ASN ke media ini. (*)
Reporter : Agus Pamuji
Foto : Agus Pamuji
Teks foto : Kepala Bappeda Jombang Danang saat presentasi di acara Forum Konsultasi Publik (FKP) di ruang Pendopo Bupati Jombang, baru-baru ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar