Di Labuan Bajo, untuk Mengurangi Sampah Plastik dan Mendukung Aksi Iklim
JAKARTA, KABARINDONESIA.CO.ID - Kedutaan Besar Denmark di Indonesia
mendukung pilot partnership antara Indonesian Waste Platform (IWP),
sebuah asosiasi nirlaba dengan Siklus, sebuah startup yang menggunakan
solusi teknologi isi ulang untuk menyelesaikan masalah ekonomi dan
lingkungan di Indonesia.
Pilot
project tersebut akan diadakan di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten
Manggarai Barat, Flores, sebuah area yang dirancang untuk dikembangkan
sebagai salah satu dari 5 Destinasi Wisata Super Prioritas Indonesia.
Selama 10 tahun terakhir, Labuan Bajo sukses bertumbuh dari komunitas
nelayan kecil menjadi sebuah destinasi pariwisata yang berkembang pesat
dengan pembangunan tercepat dalam 5 tahun terakhir.
Salah
satu dampak yang dihasilkan dari perkembangan pariwisata suatu kawasan
adalah kontribusinya terhadap lonjakan sampah yang dihasilkan. Hal ini
memperparah krisis iklim dan polusi lingkungan mengingat pengelolaan
sampah di wilayah NTT masih tertinggal. Secara khusus, kemasan plastik
sekali pakai yang tidak dapat didaur ulang, mengakibatkan dampak negatif
pada lingkungan dan kesehatan, seperti tempat pembuangan sampah yang
tidak bersih, pembuangan sampah sembarangan, dan pembakaran sampah di
lahan terbuka.
“Timbunan
sampah dan minimnya pengelolaan sampah merupakan ancaman serius terhadap
lingkungan dan iklim. Solusi terbaik adalah dengan mengurangi produksi
jumlah sampah. Pilot project isi ulang dengan Siklus memiliki tujuan
untuk mengatasi tantangan tersebut. Kedutaan Besar Denmark di Indonesia
sangat bersemangat untuk mendukung pilot project tersebut dan berharap
hasilnya dapat membuktikan bahwa kita dapat mengurangi sampah dan
sekaligus berkontribusi pada pengembangan lokal,” tutur Julie Bülow
Appelqvist, Head of Environmental Sector Cooperation di Kedutaan Besar
Denmark.
“Peluncuran solusi isi ulang milik Siklus
di pedesaan dan daerah terpencil merupakan salah satu langkah signifikan
untuk mewujudkan tujuan kami dari mengeliminasi pemakaian kemasan
plastik sekali pakai di seluruh Indonesia,” jelas Jane von Rabenau, CEO
& Co-Founder Siklus. “Pilot project dengan Indonesian Waste Platform
(IWP) membantu Siklus membawa solusi isi ulang kami ke bisnis,
konsumen, dan komunitas di Labuan Bajo dengan menyediakan kenyamanan,
penghematan dan kesempatan bagi mereka untuk ikut mengurangi sampah
plastik,”.
“Kami sangat
berterima kasih kepada Pemerintah Denmark yang mengusulkan untuk
mendukung pilot project ini, menjadikan implementasi dari model isi
ulang Siklus dilakukan di daerah terpencil di Indonesia. Pengurangan
kemasan plastik sekali pakai yang tidak memiliki nilainya dalam sektor
daur ulang merupakan langkah penting menuju tercapainya Rencana Aksi
Nasional. Isi ulang yang dapat mengurangi produksi kemasan plastik yang
tidak dapat didaur ulang tidak hanya mendukung upaya pengurangan
pembuangan sampah dan mengurangi polusi plastik di laut; tetapi juga
mendukung pengurangan pembakaran sampah plastik yang mana merupakan
praktik yang sering dilakukan oleh negara di Asia yang berdampak pada
iklim melalui karbon hitam dan emisi karbon dioksida yang memperburuk
krisis iklim dan polusi udara dengan asap beracun yang berdampak bagi
kita semua dan khususnya kelompok yang paling rentan di masyarakat,”
ujar Nina van Toulon, Director Indonesian Waste Platform.
Dengan
pilot project ini, IWP dan Siklus mengurangi dampak negatif pada iklim
dan lingkungan dari sampah rumah tangga non-organik yang tidak dapat
dikendalikan di daerah pelosok dan pedalaman di Indonesia dengan
● mengurangi kuantitas kemasan yang tidak dapat didaur ulang dengan teknologi daur ulang terkini di Indonesia,
● memperkenalkan alternatif model pengantaran yang telah terbukti di Jakarta dan;
● mengurangi pembakaran sampah di lahan terbuka yang dihasilkan dari pengurangan kemasan non-daur ulang (saset)
Pandemi Covid-19 dan pembatasan yang dilakukan telah berdampak pada
ekonomi tingkat global dan Labuan Bajo yang memiliki ketergantungan
tinggi terhadap sektor pariwisata. Pilot ini akan diimplementasikan
secepatnya setelah ekonomi lokal kembali menjadi normal.
Visi
jangka panjang Setelah perkenalan yang sukses dari pilot project ini,
Siklus akan melanjutkan operasional dan menjalankannya sebagai model
bisnis berkelanjutan. IWP berkomitmen untuk mendukung Siklus dengan
menyebarkan isi ulang sebagai alternatif model isi ulang ke daerah
pedesaan dan terpencil lainnya di Maluku, Sumatera, NTT, Bali, Jawa dan
Sulawesi.
Tentang Siklus
Siklus
menciptakan kembali masa depan ritel dengan menjual kebutuhan
sehari-hari tanpa kemasan dan dengan biaya lebih rendah. Perlengkapan
isi ulang kami dibawa dengan kendaraan roda dua yang akan diantarkan
langsung ke rumah konsumen. Konsumen cukup menyediakan wadah sendiri
untuk mengisi ulang produk konsumen seperti sabun, sampo, deterjen, dan
minyak goreng dengan harga yang terjangkau. Siklus menggunakan teknologi
isi ulang yang aman dan tepat untuk mengoptimalkan distribusi produk
dan memungkinkan produsen untuk berinteraksi dengan pelanggan mereka.
Tujuan kami adalah menjadi model ritel berkelanjutan. Untuk informasi
lebih lanjut, silakan kunjungi www.siklus.com.
Tentang Indonesian Waste Platform
Sejak
2010 kami menangani polusi dari sumber berbasis daratan, sungai dan
laut di Indonesia, awalnya di Indonesia Timur. Jaringan pemangku
kepentingan kami menjadi nasional dan internasional dan pada tahun 2015
kami mendirikan Platform Limbah Indonesia (IWP). IWP adalah asosiasi
nirlaba terdaftar. IWP membuat perubahan berdasarkan model Dampak
Kolektif, mempromosikan dan memfasilitasi kolaborasi lintas sektor,
seperti pada pilot ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: http://www.indonesianwaste. org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar