SURABAYA— Gubernur Khofifah Indar Parawansa memberikan tanda
penghargaan kepada mantan wartawan Suara Indonesia, Sutoyo Bsc, sebagai Pioner
Pendidikan Kriya Perhiasan. Penyerahan dilaksanakan pada acara pembukaan Surabaya
International Jewellery Fair (SIJF) ke-24, 17-20 Oktober 2019.
Dua hari menjelang acara itu, telepon selulernya berdering: “Pak
mohon diisi formulir yang saya kirim, terus dokumen yang disebutkan serta
surat-surat lainnya,” kata petugas dari Dinas Perindustrian Jawa Timur yang
menghubungi dirinya.
“Ya saya isi plus melengkapi dokumen! Ndak tahu untuk apa?”
begitu katanya. Keesoknya harinya, telepon kembali berdering bahwa dirinya
bakal mendapat penghargaan dari gubernur terkait dengan pembukaan pemeran
perhiasan berskala internasional itu.
“Jadi begini Pak. Penghargaan akan diberika saat pembukaan
pameran, atau saat peringatan hari Industri Nasional,” katanya mengutip
pembicaraan di telepon itu. Ternyata tanda penghargaan itu diserahkan menjelang
pembukaan pameran perhiasan.
Tanda penghargaan sebagai pioner pendidikan seni kriya. |
Sutoyo menjelaskan mengawali karier sebagai jurnalis di
harian Surara Indonesia sejak 1981, terus pindah tugas di Surabaya. Hingga 1995
bergabung ke perusahaan pehiasan emas Itamaraya, SIER.
“Saya mulai merintis dan membuka jurusan kriya perhiasan di
SMK sejak 1996. Sekarang ini sudah sekitar 40 sekolah yang mempunyai jurusan kriya.
Di jatim semula hanya 12 SMK termasuk SMK di Trowulan, Mojokerto, yang membuka
jurusan kriya,” kata Sutoyo yang kini tinggal di Graha sedati Emas, Swan
Rengency, Sedati Sidoarhjo.
Bahkan saat ini, kata Sutoyo, sudah melahirkan siswa-siswi lulusan SMK yang
berhasil menjuarai lomba desain pershiasan tingkat nasional, asia sampai juara
dunia sejak th 1996 saat kejuaraan kompetisi tingkat dunia di Vecenca Itali.
Sutoyo bersama istri |
Acara penyerahan jumat saat pembukaan pameran perhiasan
Surabaya Internasional jewelry fair di hotel Shangri-La. Senin selasa pameran
dalam rangka pertemuan asosiasi se indonesia di surabaya. Sutoyo pun kemudian
memperdalam ilmu perhiasan dan metal di Italia, juga menimba ilmu tentang
metalurgi dari para ahli metalurgi dari Jerman. Kini menjadi pelatih bidang
perhiasan dan metal.
Surabaya International Jewellery Fair (SIJF) ke-24 tahun
2019, kembali digelar di Surabaya. Pameran emas dan perhiasan terbesar ini
digelar sekaligus untuk memperingati HUT ke-74 Provinsi Jatim, yang dibuka
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Shangri-La Hotel Surabaya, Kamis
(17/10/2019).
Gubernur Khofifah mengungkapkan bahwa perkembangan industri
perhiasan Indonesia tidak bisa dipisahkan dari kontribusi Jatim. Di mana
industri perhiasan Jatim pada Semester I tahun 2019 berkontribusi sekitar 49,65
persen terhadap produksi perhiasan nasional.
Hal ini didukung 32 unit industri perhiasan skala besar dan menengah
dan 513 unit industri perhiasan skala kecil yang didominasi industri barang
perhiasan dan logam mulia. Berdasarkan data BPS, ekspor produk perhiasan atau
permata Jatim pada periode Januari-September 2019, telah mencapai USD 2,59
miliar atau meningkat 19,88 persen dibanding periode tahun 2018.
Sedangkan produk perhiasan dari logam mulia lainnya, barang
perhiasan disepuh atau dipalut dengan logam mulia atau tidak pada periode
Januari sampai dengan September mencapai USD 1,43 miliar atau meningkat 71,31
persen dibanding periode yang sama tahun 2018 sebesar USD 1,02 miliar.(ps)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar