Deklarasi dukungan Relawan Pemuda Pancasila untuk Jokowi-Mar'uf Amin |
"Deklarasi Relawan Pemuda Pancasila mendukung Joko Widodo - KH Maruf Amin pada Pilpres 2019, merupakan babak baru dalam menyemarakkan kontestasi politik Pilpres 2019. Berbeda dengan deklarasi Ormas atau kelompok lain yang sudah sering kita saksikan, narasi yang dibangun Relawan Pemuda Pancasila adalah membuat kontestasi Pilpres 2019 ini menjadi lebih segar dan lebih asyik," ujar Bamsoet usai menghadiri Deklarasi Relawan Pemuda Pancasila, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (03/03/2019).
Acara
yang dihadiri sekitar 15.000 relawan Pemuda Pancasila ini turut
dihadiri Calon Presiden Joko Widodo yang datang didampingi Ketua Tim
Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Maruf Amin (TKN) Erick Tohir, Ketua
Umum Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno dan tokoh Pemuda Pancasila La
Nyalla Mattaliti.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, Pancasila yang menjadi bagian dari nama relawan ini bukanlah hanya sekadar kata pemanis yang tanpa makna. Di dalamnya terdapat tanggung jawab besar agar jangan sampai organisasi ini justru malah tidak mencerminkan semangat Pancasila.
"Walaupun banyak diisi kader Pemuda Pancasila, namun bukan berarti masyarakat umum tak bisa ikut bergabung. Relawan Pemuda Pancasila membuka pintu seluasnya kepada siapapun yang ingin ikut serta, dengan catatan semangat untuk memenangkan Joko Widodo - KH Maruf Amin harus diwujudkan dengan cara-cara yang bermartabat. Jangan memakai cara-cara kotor yang dapat memecah belah bangsa," terang Bamsoet.
Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini berpesan agar Relawan Pemuda Pancasila fokus menggarap segmen pemilih milenial. Dari daftar pemilih tetap (DPT) yang diperkirakan berjumlah 192,8 juta, 85 juta diantaranya adalah kaum milenial. Karena punya frekuensi dan tongkrongan yang sama, Relawan Pemuda Pancasila punya peluang mengambil hati milenial Indonesia untuk memilih Joko Widodo - KH Maruf Amin.
"Secara usia, Joko Widodo - KH Maruf Amin memang tidak masuk dalam golongan milenial. Namun secara semangat, progresifitas, maupun cara pandangnya, mereka berdua milenial sekali. Joko Widodo - KH Maruf Amin adalah sosok yang visioner, terbuka dengan berbagai gagasan, dan adaptif terhadap teknologi informasi," papar Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, Pancasila yang menjadi bagian dari nama relawan ini bukanlah hanya sekadar kata pemanis yang tanpa makna. Di dalamnya terdapat tanggung jawab besar agar jangan sampai organisasi ini justru malah tidak mencerminkan semangat Pancasila.
"Walaupun banyak diisi kader Pemuda Pancasila, namun bukan berarti masyarakat umum tak bisa ikut bergabung. Relawan Pemuda Pancasila membuka pintu seluasnya kepada siapapun yang ingin ikut serta, dengan catatan semangat untuk memenangkan Joko Widodo - KH Maruf Amin harus diwujudkan dengan cara-cara yang bermartabat. Jangan memakai cara-cara kotor yang dapat memecah belah bangsa," terang Bamsoet.
Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen ini berpesan agar Relawan Pemuda Pancasila fokus menggarap segmen pemilih milenial. Dari daftar pemilih tetap (DPT) yang diperkirakan berjumlah 192,8 juta, 85 juta diantaranya adalah kaum milenial. Karena punya frekuensi dan tongkrongan yang sama, Relawan Pemuda Pancasila punya peluang mengambil hati milenial Indonesia untuk memilih Joko Widodo - KH Maruf Amin.
"Secara usia, Joko Widodo - KH Maruf Amin memang tidak masuk dalam golongan milenial. Namun secara semangat, progresifitas, maupun cara pandangnya, mereka berdua milenial sekali. Joko Widodo - KH Maruf Amin adalah sosok yang visioner, terbuka dengan berbagai gagasan, dan adaptif terhadap teknologi informasi," papar Bamsoet.
Kepala
Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, semangat optimisme tinggi yang
dimiliki kaum milenial tercermin dalam berbagai kinerja Presiden Joko
Widodo selama empat tahun ini. Survei Gallup Internasional, menempatkan
Indonesia di peringkat pertama sebagai negara paling optimis dengan
point 67. Disusul Albania (64), Nigeria (57), Kosovo (51), Fiji (51),
dan Filipina (50).
“Sejalan dengan itu, Gallup juga mencatat Indeks Kebahagiaan Masyarakat Indonesia meningkat dari 68,28 di tahun 2014 menjadi 70,69 di tahun 2017. Semangat optimisme dan kebahagiaan ini pasti akan melesat lagi di tahun-tahun mendatang jika Indonesia kembali dipimpin Presiden Joko Widodo,” tegas Bamsoet.
Dewan Pakar KAHMI ini tak lupa mengajak Relawan Pemuda Pancasila bisa membersihkan media sosial dari serangan hoax dan hate speech. Salah satu caranya dengan menyebarkan informasi positif secara masif di media sosial.
“Untuk memenangi pemilihan, tak perlu grasak grusuk menghalalkan segala cara. Sampaikanlah kekuatan Presiden Joko Widodo apa adanya, tanpa perlu melancarkan fitnah apalagi permusuhan. Pemilu hanya kegiatan rutin lima tahunan, persaudaraan sebangsa adalah selamanya,” pungkas Bamsoet. (*/ki)
“Sejalan dengan itu, Gallup juga mencatat Indeks Kebahagiaan Masyarakat Indonesia meningkat dari 68,28 di tahun 2014 menjadi 70,69 di tahun 2017. Semangat optimisme dan kebahagiaan ini pasti akan melesat lagi di tahun-tahun mendatang jika Indonesia kembali dipimpin Presiden Joko Widodo,” tegas Bamsoet.
Dewan Pakar KAHMI ini tak lupa mengajak Relawan Pemuda Pancasila bisa membersihkan media sosial dari serangan hoax dan hate speech. Salah satu caranya dengan menyebarkan informasi positif secara masif di media sosial.
“Untuk memenangi pemilihan, tak perlu grasak grusuk menghalalkan segala cara. Sampaikanlah kekuatan Presiden Joko Widodo apa adanya, tanpa perlu melancarkan fitnah apalagi permusuhan. Pemilu hanya kegiatan rutin lima tahunan, persaudaraan sebangsa adalah selamanya,” pungkas Bamsoet. (*/ki)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar