SIARAN PERS IPW :Neta S Pane-Ketua Presidium Indonesia Police Watch
JAJARAN
kepolisian dan masyarakat perlu mewaspadai manuver kelompok radikal dan
eks teroris. Sebab bukan mustahil kelompok-kelompok ini membuat
kekacauan menjelang pilpres maupun pasca Pilpres 2019, mengingat di
sepanjang proses Pilpres 2019 mereka merasa mendapat angin untuk bangkit
dan tumbuh subur.
Indonesia
Police Watch (IPW) menilai, dalam menyikapi tumbuh suburnya kelompok
radikal dan eks teroris ini, Polri seakan gamang dan khawatir dibully
tidak netral, mengingat kelompok-kelompok itu berkamuflase di balik
eforia partai politik.
IPW
mendata, ada sejumlah daerah yang kelompok radikal dan eks terorisnya
tumbuh subur dan bangkit. Yakni Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah dan Papua.
Konsentrasi jajaran kepolisian untuk mengamankan proses pileg dan
pilpres sepertinya membuat kelompok-kelompok radikal dan eks teroris
mendapat celah untuk tumbuh dan berkembang.
Apalagi
kelompok-kelompok ini bermain di antara eforia dan dinamika politik
yang kian panas serta adanya partai-partai politik yang haus dukungan
untuk mengamankan ektabilitas, sehingga mengakomodasikan
kelompok-kelompok tersebut, untuk kemudian berharap partainya bisa lolos
ke DPR atau jagonya bisa memenangkan "pertandingan politik" 2019.
IPW
berharap jajaran kepolisian merapatkan barisan dan melakukan deteksi
dini serta melakukan antisipasi pada kelompok-kelompok radikal dan eks
teroris yang mendapat celah ini, agar mereka tidak mengkoptasi eforia
maupun dinamika tahun politik 2019 untuk membuat kekacauan.
Kasus
rentetan pembakaran mobil di Jawa Tengah dan penembakan yang terus
terjadi di Papua adalah gambaran bahwa kelompok-kelompok radikal
mendapat peluang untuk beraksi. Untuk itu Polri perlu makin
memaksimalkan Polsek dan Polresnya dalam melakukan pagar betis.
TNI
dan Polri harus menjadi garda terdepan untuk mengamankan bahwa NKRI
adalah harga mati dan Pancasila berserta Bhinneka Tunggal Ika adalah
pondasi bangsa yang tidak bisa diganggu gugat.
IPW
berharap partai partai politik tidak berpola pikir pragmatis di tahun
politik 2019 hingga mau memberikan konsensi atau peluang yang besar bagi
kelompok kelompok radikal yang hendak mengikis Bhineka Tunggal Ika,
hanya demi sebuah harapan dukungan untuk ektabilitas. Sebab konsensi
yang diberikan partai partai politik itu akan menimbulkan benturan di
masyarakat.
Jika
benturan terjadi, kelompok kelompok radikal dan eks teroris akan
semakin mendapat celah untuk beraksi.
Bagaimana pun pileg dan pilpres 2019 bukanlah tujuan akhir bangsa ini.
Negeri yang aman dan saling menghargai dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika
adalah harapan bangsa ini sejak awal kemerdekaan. Untuk itu TNI dan
Polri harus menjadi garda terdepan dalam menjaga Pilpres 2019.
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar