SIARAN PERS IPW : Salam
Neta S Pane-Ketua Presidium Ind Police Watch
POLISI
harus menjelaskan secara transparan tentang wanita cantik yang bersama
Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief saat ditangkap mengunakan
narkoba di kamar Hotel Peninsula, Jakarta Barat.
Sehingga
bisa terungkap secara transparan, apa sesungguhnya peran wanita itu,
apakah sebagai pemasok narkoba atau sekadar teman kencan.
Indonesia Police Watch (IPW) mendapat informasi, saat ditangkap Andi
Arif bersama wanita muda cantik berkulit putih, yang menggunakan tanktop
merah muda, bercelana jeans dan sepatu warna perak serta berjam tangan
kulit coklat.
Selain
wanita itu, polisi juga menemukan tas perempuan warna hitam di sudut
kamar hotel, yang diduga milik wanita yang bersama Andi Arif. Namun
dalam penjelasan resmi yang dilakukan Polri, keberadaan wanita itu tidak
dijelaskan. Sehingga muncul opini di masyarakat bahwa dalam menggunakan
narkoba di kamar hotel itu, Andi Arief hanya seorang diri.
Padahal
sesungguhnya ada orang lain, yakni seorang wanita cantik.
IPW berharap, dalam menangani kasus narkoba Polri harus bersikap
transparan dan tidak melindungi pihak-pihak tertentu. Jika polisi tidak
bersikap transparan, apalagi bersikap diskriminatif, kondisi Indonesia
yang sudah Darurat Narkoba saat ini akan semakin parah.
Jika
para politisi sudah menjadi budak narkoba, pemberantasan narkoba
seperti apalagi yang bisa diharapkan di negeri ini. Sebab bagaimana pun
pemberantasan narkoba perlu keputusan politik yang solid agar para
bandar narkoba internasional tidak terus menerus mempecundangi bangsa
ini.
Sebab
itu, keberadaan wanita bersama Andi Arief itu menjadi penting dan perlu
diungkap polisi secara transparan. Sehingga bisa diketahui apa
sesungguhnya peran wanita itu. Sebab bukan mustahil Andi Arief sebagai
politisi yang selama ini kritis dan berseberangan dengan penguasa itu
dijebak pihak tertentu agar tidak bersuara lagi menjelang Pilpres 2019.
Jika
itu yang terjadi, tentu patut dipertanyakan, siapa wanita itu? Atau
justru Andi Arief sesungguhnya pemakai berat narkoba dan sudah menjadi
budak narkoba yang sudah masuk dalam radar kepolisian.
Terlepas
dari semua itu, partai-partai politik di negeri ini sudah patut waspada
menghadapi serangan para bandar narkoba yang berusaha merusak kader dan
citra partainya. Di sisi lain, jajaran kepolisian jangan pernah takut
untuk memberantas narkoba, meskipun melibatkan elit-elit partai maupun
elit politik.
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar