Abdul Malik : Pemerintah Pusat Harus Fokus Benahi Pertanian
Abdul Malik (kanan) bersama jurnalis (sutrisno/kk) |
BALIKPAPAN,
KABARINDONESIA.CO.ID-Pemerhati pertanian dari Balikpapan, Abdul Malik,
mengingatkan kepada pemerintah pusat untuk tidak meninggalkan sektor
pertanian dalam arti luas, yan meliputi pertanian rakyat, perkebunan,
kehutanan, perikanan, peternakan maupun kelautan. Malik sapaan akrab
Abdul Malik kepada media ini menegaskan, Indonesia bisa makmur dengan
mengelola pertanian dengan tepat dan maksimal.
"Kepada Pak
Presiden, Menteri Pertanian Pak Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan,
ayo kita fokus benahi pertanian kita. Saya prihatin dan sedih, banyak
Sarjana Pertanian tapi kerjanya di luar pertanian, seperti di perbankan
atau bidang lain. Padahal jika pemerintah mau, manfaatan para Sarjana
Pertanian itu untuk membangun desa atau daerah. Kan Pak Presiden
bercita-cita membangun negara dari desa?," kata Malik, baru-baru ini.
"Kalau
benar-benar rakyat itu sejahtera, misal beri para Sarjana Pertanian itu
lahan yang luas, dan berikan kredit, suruh praktek langsung kembangkan
tanaman pangan. Nanti kembalikan kredit itu kepada pemerintah, tetapi
mereka membangun desa atau daerah. Tentu dari situ masyarakat bisa
makmur dan sejahtera," beber dia.
Diakui, masih
banyak lahan kosong seperti di Kalimantan dan daerah-daerah lainnya.
Lahan-lahan itu belum tergarap, Malik optimis jika digarap dengan baik,
Indonesia bisa surplus pangan, dan tidak lagi impor.
"Saya pun siap,
coba beri saya lahan dan kucurkan kredit, nanti saya ganti atau
kembalikan kredit itu lebih kepada pemerintah. Saya kemas pertanian
terpadu, ada peternakan sapi tanpa kandang, tanaman sengon, akasia dan
sebagainya, masyarakat kita bisa makmur," kata Malik yang siap
beraudiensi dengan Kementerian Pertanian.
Malik mempunyai
pengalaman kerja di Timur Tengah, negara-negara Asia. Dirinya ingin
mempraktekkan peternakan sapi dengan lahan luas, tanpa kandang. "Jadi
sapi berkeliaran bebas, sebagai pembatas dibuat galian. Kotoran sapi
bisa sebagai pupuk alami. Termasuk pertanian yang dikemas dengan ikan
atau mina padi. Sayang sekali, negara kita malah masih impor bahan
pangan," urai Malik.
"Saya siap saja
untuk diskusi membangun ketahanan pangan negara ini. Dan saya siap
kerja, pemerintah pusat harus tanggap akan kebutuhan pangan rakyat,"
tutup Malik. (tw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar