Suyoso Nantra (kanan) |
"Dalam
suatu kabinet, resufflle itu biasa, disesuaikan dengan kebutuhannya.
Mutlak menjadi kewenangan Presiden untuk mengganti menteri yang dinilai
kinierjanya belum memuaskan," ungkap Suyoso Nantra, menghubungi media
ini saat berada di Surabaya Jawa Timur.
Menjadi
tolok ukur dalam reshufflle, menurut Suyoso Nantra, adalah kualitas
calon menteri dan rekam jejaknya. "Pilih calon menteri yang berkualitas,
rekan jejaknya bagus. Dan tetap dalam visi misi Kabinet Kerja,
menggelorakan kerja nyata bagi kepentingan rakyat Indonesia," beber
Ketua Yayasan Melati Bangsa Kota Balikpapan ini.
Lanjut
Suyoso Nantra, Nawa Cita yang digaungkan Jokowi juga harus menjadi
napas bagi semua jajaran menteri Kabinet Kerja. Termasuk bagi calon
menteri jika benar isu pergantian menteri dilakukan Presiden. "Para
pembantu Presiden harus sungguh-sungguh dalam melakukan tugas dan
amanahnya. Rakyat menaruh harapan besar dari Kabinet Kerja, saatnya
Indonesia terus berbenah dan membangun," tegas Suyoso Nantra. (tw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar